fbpx

Cara Meningkatkan Pageview dan Menurunkan Bounce Rate di WordPress

Bagaimana cara meningkatkan pageview dan menurunkan bounce rate? Saat pertama kali mulai melakukan aktivitas blogging, kebanyakan blogger pemula meyakini kalau sangat sulit untuk mendatangkan orang ke blog. Sebaliknya, blogger ahli merasa mendatangkan orang ke blog sebagai hal yang sangat mudah. Yang susah adalah membuat pengguna berada lama di dalam situs.

Kebanyakan pengguna datang ke situs dan pergi tanpa melihat ke halaman kedua. Ketika pengguna melakukan ini, bounce rate akan meningkat. Ini juga menurunkan pageview per kunjungan serta menurunkan pendapatan iklan Anda.

Di artikel kali ini kita akan membahas tips dan trik untuk membantu meningkatkan pageview dan menurunkan bounce rate di WordPress.

Sebelum memulai mari kita lihat dulu beberapa istilah yang perlu dipahami. Bounce rate berarti persentase pengunjung yang datang ke situs dan meninggalkan situs, bukan melihat halaman lain yang ada di situs yang sama. Page view adalah permintaan untuk memuat halaman tunggal pada situs internet.

Bila Anda menjalankan situs yang dimonetisasi oleh iklan banner, maka angka pageview sangat penting. Bila Anda mencoba membangun audiens yang loyal, maka jumlah bounce rate jadi hal penting.

Selain itu, semakin rendah bounce rate, semakin baik CPC (cost per click) yang akan Anda dapat.

Ketika pengguna yang sama melihat halaman selanjutnya, penyedia iklan kemungkinan punya iklan yang lebih baik untuk ditampilkan sehingga memberi Anda CPC yang lebih tinggi.

Link internal pada postingan untuk meningkatkan pageview dan menurunkan bounce rate

Photo credit: Google

Ketika Anda menggunakan link internal ke postingan lain di konten postingan, Anda akan melihat peningkatan pada pageview.  Di WordPress 3.1, lebih mudah untuk melakukan interlinking karena Anda cukup mencari postingan yang ingin Anda tautkan serta menambahkan linknya. Teknik interlinking bekerja dengan baik ketika Anda memiliki situs dengan banyak artikel. Bila Anda baru saja memulai, Anda akan sedikit dibatasi untuk melakukannya.

Jadi bagaimana Anda bisa membuat link internal artikel lama ketika Anda membuat konten baru? Anda bisa secara manual melakukannya, tapi ini akan butuh waktu.

Ada plugin yang membantu Anda secara otomatis membuat link kata kunci di WordPress.

Internal link tidak hanya membantu meningkatkan pageview dan menurunkan bounce rate, tapi juga membantu SEO.

Optimasi konten lebih dulu

Photo credit: Google

Sebelum Anda mulai dengan penurunan bounce rate, Anda perlu perhatikan konten situs WordPress Anda. Apakah Anda telah memilih konten yang audiens benar-benar merasa tertarik?

Konten menjadi bagian dari strategi digital marketing karena keberhasilannya. Sebelum Anda berharap pada orang di website,  Anda perlu memastikan ada konten yang akan membuat mereka betah.

Cara bagus untuk mengoptimasi konten adalah dengan menargetkan kata kunci long tail. Kata kunci ini yang cocok dengan mesin pencarian. Biasanya kata kunci long tail cenderung memiliki traffic lebih tinggi daripada keyword short tail, tapi juga menargetkan audiens yang spesifik. Dengan menargetkan long tail yang tepat, Anda bisa menarik lebih banyak pengunjung yang relevan dan menurunkan bounce rate.

Pastikan situs Anda bisa diakses

Photo credit: Google

Tulisan yang kecil bisa jadi mimpi buruk bagi pengunjung. Orang yang datang akan merasa enggan untuk membacanya. Website yang lebih mudah dibaca dan dinavigasi punya konversi dan tingkat retensi lebih tinggi.

Desain jadi hal yang penting

Apa pernah Anda mengklik link di Google dan dibawa ke situs yang terlihat didesain di waktu yang sudah lama sekali? Dengan tulisan kecil dan sulit dibaca serta informasi yang membuat pengunjung tidak menemukan apa yang mereka cari? Yang terjadi adalah pengunjung menekan tombol kembali atau memilih hasil pencarian yang lain. Konten Anda harus mudah ditemukan, mudah dibaca dan menyenangkan bagi mata.

Tunjukan postingan terkait setelah postingan

Photo credit: Google

Salah satu alasan utama kenapa pengguna meninggalkan blog setelah membaca postingan adalah karena Anda tidak menunjukkan apa konten selanjutnya. Dengan menunjukkan ke pengguna melalui daftar postingan terkait atau postingan populer lainnya, Anda bisa membuat mereka bertahan di situs Anda.

Ada banyak cara untuk Anda bisa menambahkan postingan terkait di dalam blog. Anda bisa gunakan plugin yang disebut YARPP yang memiliki algoritma terdepan yang dapat memilih postingan terkait. Anda bisa tunjukkan postingan terkait berdasarkan kategori atau tags tanpa menggunakan plugin. Anda bisa juga tunjukkan postingan terkait dengan menunjukkan postingan lain oleh penulis yang sama.

Tunjukkan excerpts di halaman Front/Archive

Photo credit: Google

Menunjukkan excerpt di halaman front/archive memiliki dua keuntungan. Pertama, menurunkan waktu loading halaman. Kedua, membantu meningkatkan pageview. Anda jangan pernah menunjukkan postingan penuh di halaman depan atau halaman archive.

Bayangkan jika ada 25 gambar di satu postingan, dan lalu ada 5 seperti ini di halaman yang sama. Ini akan jadi pengalaman yang tidak menyenangkan bagi pengguna karena waktu loading yang lambat dan halaman yang sangat panjang akan membuat pengguna meninggalkan situs Anda.

Membagi postingan yang panjang
meningkatkan pageview dan menurunkan bounce rate

Photo credit: Google

Apakah Anda menulis postingan blog yang sangat panjang? Anda bisa membaginya menjadi beberapa halaman menggunakan WordPress <!–nextpage–> tag di postingan Anda. Cukup tambahkan dimanapun Anda menginginkannya, dan postingan Anda akan terbagi menjadi beberapa halaman.

Anda harus hati-hati ketika menggunakan ini karena bila Anda tidak punya konten yang cukup di tiap halaman, maka pengguna bisa merasa kecewa.

Sidebar interaktif untuk meningkatkan pageview dan menurunkan bounce rate

Photo credit: Google

Sidebar Anda bisa memiliki peran penting dalam meningkatkan pageview dan menurunkan bounce rate. Anda bisa tunjukkan postingan populer pada sidebar. Anda bahkan bisa menyesuaikannya untuk menunjukkan postingan populer berdasarkan minggu, bulan, atau kapan saja. Anda juga bisa tunjukkan postingan paling baru hanya pada halaman postingan tunggal. Anda bisa integrasikan bagian lain di situs di sidebar.

Desain yang mobile friendly untuk
meningkatkan pageview dan menurunkan bounce rate

Lebih dari setengah jumlah pencarian Google dilakukan di perangkat mobile. Di awal mobile web, pengguna bisa merasa terganggu ketika harus memperbesar ukuran halaman. Bila website tidak dioptimasi untuk layar perangkat mobile, pengguna akan pergi.

Kurangi interupsi untuk meningkatkan pageview dan menurunkan bounce rate

Photo credit: Google

Pengguna sudah cukup sabar dengan tampilan yang menghalangi konten dan popup yang muncul ketika mereka tiba di sebuah halaman website. Mereka datang ke WordPress Anda untuk menemukan konten.

Menggunakan popup setelah pengunjung tiba bisa membahayakan SEO situs pada perangkat mobile.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda untuk meningkatkan pageview dan menurunkan bounce rate di WordPress.

Tinggalkan komentar